Mendaki daN teRus berLari . . .
KuLaLui beBatuan keSomboNganmu.
KeRas dan taJam daRi segaLa aRah sePerti siFatmu.
KeaNgkuhan teRus beRsemayam . . .
Berhiaskan iLaLang dan beLukar caCi makimu.
Tapi aku tak aKan diam waLau tak beRgeRak.
Dan aku tak akan LeLah meSki tak berpeLuh.
Kau maKin meNjuLang kaRena raSaku.
MeNgabaikan kaSih sayaNg paDa beLantaRa yaNg meNyimpan keDamaian uNtukmu.
Kepada suNgai dan teBing aKu meNyapa . . .
Memahami keCembuRuan yaNg kau seMbuNyikan diaNtaRa seMak seMak.
BerhaRi haRi kuSumpahi waKtu . . .
Agar mau beRgeRak peLan dan mempeRcepat peNdakianku.
BermaLam maLam kubeNtak mataku . . .
Agar mau meMbeNci LeLap dan tak teRpeJam.
HiNg9a kau meNgeRti dan meNghaRgai keSung9uhanku.
Sampai kau maMpu meNcium daRah dan keRingatku.
SeLangkah Lagi aKu saMpai . . .
BerSama pagi yaNg meMbeRiku Janji.
BerSama haRi yaNg terLupa kuLewati.
Di puNcakmu aku teRtawa . . .
MembuSungkan dada . . .
KareNa ciNta teLah tertahkLukkan.
Jumat, 09 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar